DAJJAL: Seorang yang diciptakan Allah, yang akan keluar pada akhir zaman dengan membawa kemarahan, dia menebarkan kerusakan di bumi, mengaku sebagai Tuhan, mengajak manusia untuk beribadah kepadanya, menyebarkan fitnah kepada manusia dengan beberapa kelebihan yang Allah berikan kepadanya, seperti menurunkan hujan, menghidupkan bumi dengan tumbuhan dan mengeluarkan kekayaan bumi. Dia adalah pemuda yang merah, pendek, keriting rambutnya, picak mata kanannya sedang yang kirinya ditumbuhi daging tebal di atasnya, di antara kedua matanya tertulis kalimat kafir, kebanyakan pengikutnya adalah Yahudi, dan akhir hidupnya di tangan Isa bin Maryam yang membunuhnya dengan tombak pendek di negeri Lud negeri Palestina.
YA'JUJ dan MA'JUJ: Adalah dua suku yang kafir dari turunan Adam, wajahnya lebar, matanya kecil, mereka dahulu mengadakan kerusakan di muka bumi, lalu Allah mengutus Dzulkarnain, kemudian dia membuat tembok untuk menahan mereka, maka mereka terus-menerus menggali (melubangi) tembok itu sampai Allah mengizinkan mereka keluar pada akhir zaman setelah Isa membunuh Dajjal. Kemudian mereka keluar dengan jumlah yang banyak, lalau meminum air laut Tibriyah, dan mengadakan kerusakan di bumi yang tidak ada seorangpun mampu menghadapinya, lalu Isa dan orang-orang mukmin yang menyertainya mengungsi ke gunung Thur sampai Allah membinasakan mereka dengan cacing-cacing yang memakan tengkuk-tengkuk mereka lalu Allah mengutus burung yang melempar bangkai mereka ke laut dan menurunkan hujan yang membersihkan bumi dari bau bangkai mereka.
[Untuk lebih rinci beserta dalilnya, silahkan baca kitab Asyratus Sa'ah karya Yusuf Al-Wabil (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Tanda-Tanda Hari Kiamat, diterbitkan oleh Pustaka Mantiq Solo, pent.) dan kitab Al-Kiamat Al-Kubra karya Umar Al-Asyqar (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Kiamat Besar diterbitkan oleh PT Serambi Ilmu Semesta)].
Adapun tempat kembali orang yang ditanyakan, apakah dia dimaafkan karena kebodohannya atautidak dan bagaimana keadaannya pada hari kimat? Maka kita beriman bahwa urusannya terserah Allah. Dan telah dijelaskan jawaban dari pertanyaan yang mirip pada nomor 2443. Silahkan lihat di sana. Wallahu a'lam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan